Pandemi Covid-19 telah mengguncang sistem perekonomian dunia pada umumnya dan khususnya Indonesia. Banyak pekerja swasta dan pekerja pabrik terpaksa dirumahkan bahkan ada yang di berhentikan atau mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Kelompok terkecil yang terkena dampak tersebut adalah keluarga. Demi menyambung hidup, alhasil seorang istri pun ikut ”memutar otak” untuk bekerja mencari nafkah.
Melihat kondisi seperti ini, CTSS mengembangkan lembaga keuangan mikro sebagai salah satu bentuk pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi yaitu pengabdian masyarakat untuk memperkuat peran perempuan di masa pandemi. Peserta program ini merupakan perempuan yang memiliki domisili di sekitar kampus IPB Baranangsiang, Desa Tegalega, Kecamatan Bogor Tengah.
Program ini diinisiasi oleh CTSS dengan dana dari internal CTSS. Program ini mulai digulirkan pada bulan Agustus 2020. Pada putaran pertama, program ini mensasar 10 orang perempuan dengan dana bantuan sebesar Rp. 75 Juta. Sampai dengan saat ini, program ini telah mensasar sebanyak 29 orang perempuan dengan jumlah omset mencapai Rp. 120 Juta. Sampai dengan saat ini, putaran dana bergulir ini telah mencapai termin ke 4. Besaran dana bergulir yang diterima oleh setiap peserta program Rp. 5 Juta yang diangsur selama 10 bulan. Sistem pembayaran cicilan dibayar setiap bulan dengan besaran cicilan per bulan yaitu Rp. 550 ribu. Jenis usaha yang dilakukan oleh peserta program diantaranya adalah membuka warung kopi yang menjual makanan, minuman, serta rokok, berjualan sembako, baju, perabotan rumah tangga (baik dilakukan secara online/offline). Pinjaman diberikan kepada masing-masing ibu secara perorangan, tidak secara berkelompok. Menurut mereka, pendekatan perorangan lebih cocok, karena masing-masing bertanggung jawab penuh atas pinjaman tersebut.
Berdasarkan pengakuan dari para peserta program, sistem keuangan ini sangat membantu perekonomian keluarga mereka. Dana bergulir yang mereka dapatkan, menjadi energi baru untuk memulai usaha mereka, setelah vakum selama beberapa bulan pada saat lockdown akibat Pandemi Covid-19.
Writter: GA