CTSS IPB University Jadi Tuan Rumah Pelatihan Hibah Komoditas Sawit Berkelanjutan

CTSS IPB University Jadi Tuan Rumah Pelatihan Hibah Komoditas Sawit Berkelanjutan
CTSS IPB

IPB University menjadi host dalam “Pelatihan Hibah Komoditas Sawit Berkelanjutan kepada Negara Sehaluan”. Acara dengan tajuk Capacity Building “For Like – Minded Countries Sustainable Palm Oil” tersebut dilaksanakan di IPB International Convention Center pada 22/6 sampai dengan 1/7.

Kolaborasi antara Kementerian Luar Negeri, Center for Transdisciplinary and Sustainability Sciences (CTSS) IPB University, dan Indonesian Agency for International Development (AID) ini diikuti oleh utusan dari 17 negara, termasuk Argentina, Brazil, Bolivia, Kolombia, Côte D’Ivoire, Republik Dominika, Ekuador, Ghana, Guatemala, Malaysia, Meksiko, Nigeria, Papua Nugini, Paraguay, Peru, St. Lucia, dan Thailand.

Peserta berasal dari negara berkembang produsen komoditas kelapa sawit dan pertanian penting lainnya seperti kopi, kakao, karet, kayu, kedelai, dan daging sapi. Pelatihan ini bertujuan memberikan perspektif lebih luas tentang pertanian rakyat lintas komoditas.

Direktur Jenderal Amerika dan Eropa, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, Umar Hadi menyampaikan, kegiatan ini penting dilakukan, karena di antara negara-negara produsen sawit, Indonesia menghadapi tantangan sama yaitu adanya pola restriksi perdagangan di beberapa importir sawit dengan berbagai alasan seperti isu keberlanjutan dan deforestasi.

“Pertukaran pengalaman dan praktik-praktik diperlukan untuk menjamin komoditas kelapa sawit dapat bertahan di era pasar global saat ini. Selain itu, kesejahteraan para petani rakyat sangat bergantung pada komoditas yang mereka produksi sehingga penting untuk mencapai dunia yang bebas kemiskinan dan kelaparan, sebagaimana amanat pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs)”, pungkasnya

Lanjut Umar, kegiatan ini adalah upaya pemerintah Indonesia dalam rangka berbagi pengalaman dan pengetahuan dengan negara-negara dari berbagai kawasan komoditas sawit sehingga akan banyak negara yang memproduksi palm oil dengan memakai prinsip keberlanjutan.

Sementara itu, Wakil Rektor IPB University Bidang Riset, Inovasi, dan Pengembangan Agromaritim, Prof Ernan Rustiadi menambahkan bahwa IPB University telah terlibat secara aktif dalam memperkuat hubungan dengan petani dan pemangku kepentingan lokal, serta berkontribusi pada capaian keberlanjutan sektor kelapa sawit.

“Pelatihan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kerja sama Indonesia dengan negara-negara Global South, melalui kolaborasi, riset, dan pendidikan,” ujar Prof Ernan.

Ia melanjutkan, hibah pelatihan Indonesia kepada negara sehaluan diberikan sebagai bentuk solidaritas kepada negara yang memiliki tantangan serupa. Selain saling berbagi pengalaman best practices and lesson-learned, pelatihan ini diharapkan dapat merumuskan aspirasi negara negara penghasil komoditas yang layak didengar oleh masyarakat global.

Share

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp