Center for Transdisciplinary and Sustainability Sciences (CTSS) IPB University kembali menggelar fellows meeting, (4/1). Fellows meeting kali ini diikuti oleh 22 orang yang terdaftar sebagai fellows CTSS IPB University. Sampai saat ini, telah ada 31 orang yang tergabung sebagai Fellows CTSS IPB University.
Kepala CTSS IPB University, Prof Damayanti Buchori menyebut, Fellows CTSS IPB University adalah sosok yang memiliki keahlian pada bidangnya, kecintaan dan kesetiaan pada alam, keadilan dan etika. Representasi dari keutuhan pandangan dari masyarakat beradab berada pada Fellows CTSS.
“CTSS adalah oasis bagi siapa saja yang merasa kehausan di tengah-tengah gersangnya kehidupan. Artinya, kami berusaha menjadi tempat yang dapat memberikan kesejukan, kesegaran, dan energi baru bagi siapa pun yang singgah,” ujar Prof Damayanti.
Pada fellows meeting kali ini, Prof Damayanti mengatakan CTSS berusaha mengkontekstualisasikan sains keberlanjutan di Indonesia. Pada saat yang sama, CTSS juga berupaya menggagas konsep Dying Landscape Indeks (DLI).
“CTSS mengupayakan pendekatan transdisiplin dalam mewujudkan sustainable landscape di Indonesia,” ujar Prof Damayanti.
Salah satu dari upaya tersebut diwujudkan melalui knowledge platform sebagai wadah diseminasi pengetahuan. Knowledge platform yang dirancang oleh CTSS terdiri dari Transdisciplinary Tea Talk, Graduated Student Monthly Seminar on Sustainability dan Afternoon Discussion on Redesigning the Future. CTSS juga berupaya mengenalkan pendekatan transdisiplin bagi generasi muda melalui program magang dan pelatihan.
“CTSS juga telah melaksanakan penelitian tentang sustainability dan transdisiplin,” kata Prof Damayanti.
Lebih lanjut ia menjelaskan, ke depan, Fellows CTSS akan lebih banyak dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh CTSS. Beberapa kegiatan yang dapat diikuti adalah knowledge platform, podcast, DLI, dan penelitian.
