Center for Transdisciplinary and Sustainability Science (CTSS) IPB University bekerjasama dengan Perhimpunan Entomologi Indonesia dan PT Syngenta menggelar workshop Bee and Pollinator Awarness Day, secara daring 7/4.
Workshop ini digelar sebagai bentuk keprihatinan terhadap menurunnya populasi lebah di dunia. Di Amerika dan Eropa, terjadi penurunan lebah secara besar-besaran dalam beberapa tahun terakhir baik lebah yang diternak maupun lebah liar di alam.
Di Indonesia sendiri, terjadi penurunan populasi lebah sebesar 57 persen. Penurunan ini diketahui melalui penelitian berdasarkan survei terhadap 272 peternak yang tersebar di sejumlah daerah di Indonesia.
Berdasarkan survei tersebut, sebagian responden menyatakan bahwa dugaan penurunan ini karena dampak perubahan iklim, ketersediaan pakan dan pestisida.
“Di Indonesia memang belum ada penelitian yang mendalami fenomena ini, apakah terjadi atau tidak sehingga CTSS merasa perlu melakukan studi lanjutan agar Indonesia bisa melakukan upaya penyelamatan lebah,” ujar Prof Damayanti Buchori.
Lebih lanjut ia menjelaskan, data awal ini perlu ditindaklanjuti dengan penelitian yang lebih komprehensif terkait kondisi lebah di Indonesia.
Sekretaris Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian, Antardjo Dikin mengatakan bahwa riset ini sangat menarik karena berhasil mengidentifikasi tiga penyebab utama penurunan lebah di Indonesia.
Sementara, Direktorat Jenderal Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem, Kementerian Lingkunggan Hidup dan Kehutanan, Wiratno mengakui bahwa penelitian terbaru ini merupakan sumber daya yang berharga untuk menggali pengetahuan dan informasi tentang lebah.
One Response