CTSS IPB University Kaji Peran Citizenship dan Perempuan Gapoktan dalam Wujudkan Lanskap Berkelanjutan

Pengelolaan lanskap berkelanjutan di Sumatera Selatan tidak terlepas dari dinamika masyarakat setempat (citizenship).

Program Kemitraan Pengelolaan Lanskap Sembilang-Dangku (KELOLA Sendang), di Propinsi Sumatera Selatan merupakan program yang berupaya untuk mewujudkan lanskap berkelanjutan. Program ini meliputi area seluas 1,6 juta hektar yang terdiri dari kawasan konservasi, kawasan konsesi hutan produksi, perkebunan kelapa sawit, lahan masyarakat dan lahan gambut (Gambar 1).

Gambar 1. Peta kawasan program KELOLA Sendang

Program KELOLA Sendang ini dilaksanakan pada kawasan Taman Nasional Berbak Sembilang dan Kawasan Suaka Margasatwa (SM) Dangku (Sembilang-Dangku), Sumatera Selatan. Kawasan lanskap Taman Nasional Berbak Sembilang dibatasi dengan beberapa kawasan yang berbeda. Batas-batas wilayah Taman Nasional Berbak Sembilang sebagai berikut:

 

Sebelah Utara : Desa Tanah Pilih dan Sungai Benu

Sebelah Timur : Selat Bangka, Sungai Banyuasin dan Pelabuhan Tanjung Api-Api

Sebelah Selatan : Sungai Banyuasin, Sungai Air Calik, Sungai Lalan, Desa Tabala Jaya, Desa Majuria, Desa Jatisari, Desa Sungsang IV, Perkebunan PT. Citra Indo Niaga dan PT. Raja Palma.

Sebelah Barat : PT. Rimba Hutani Mas, PT. Sumber Hijau Permai, kawasan transmigrasi Karang Agung (Theresia 2016).

 

Implementasi program KELOLA Sendang dilakukan dengan membuat area model percontohan lanskap berkelanjutan melalui kemitraan publik, swasta dan masyarakat setempat (Gambar 1). Area model tersebut meliputi Kawasan Hutan Dangku-Meranti (Area Model 1), Unit Hidrologi Gambut di Kawasan Merang-Ngirawan (Area Model 2) dan Zona Penyangga Taman Nasional Berbak Sembilang di Kecamatan Banyuasin II (Area Model 3). Area Model 1 dan 2 berada di Kabupaten Musi Banyuasin dan Area Model 3 berada di Kabupaten Banyuasin. Setiap area model ini mewakili ekosistem tertentu baik tipologi maupun fungsi yang relevan dengan pemangku kepentingan tertentu. Model ini diharapkan dapat menjawab tantangan kritis termasuk pencegahan kebakaran, restorasi hutan dan lahan gambut, konservasi keanekaragaman hayati dan pemberdayaan masyarakat. Pengalaman dan keberhasilan yang telah terbukti dari KELOLA Sendang memberikan bukti dan studi kasus dari pelajaran berharga, untuk mendukung pendekatan lanskap untuk konservasi di Indonesia, dan lebih jauh lagi.

 

Program ini berusaha mendukung pengelolaan lanskap berkelanjutan melalui kemitraan untuk percontohan model dengan wilayah Sembilang-Dangku. Model ini berusaha menjawab tantangan kritis, termasuk pencegahan kebakaran hutan, restorasi hutan dan lahan gambut, konservasi keanekaragaman hayati, dan pemberdayaan masyarakat. Program ini berfokus pada empat tujuan: (i) mendukung pengumpulan data lanskap terpadu dan pengelolaan informasi; (ii) penguatan tata kelola dan kebijakan (iii) peningkatan kapasitas untuk mengembangkan dan menciptakan model dan praktik di tingkat lokal; dan (iv) memfasilitasi kerjasama dan mobilisasi sumber daya.

 

Pengelolaan lanskap berkelanjutan di Sumatera Selatan tidak terlepas dari dinamika masyarakat setempat (citizenship). Dinamika pengelolaan lanskap berkelanjutan ini tidak hanya melibatkan kepentingan manusia dengan lingkungan, tetapi juga antara manusia dengan manusia. Tidak hanya itu, pengelolaan lanskap berkelanjutan ini juga tidak terlepas dari peran perempuan dan gabungan kelompok tani (Gapoktan). Hal ini mendorong CTSS IPB University secara khusus melakukan penelitian tentang proses citizenship migran lapar tanah dan sistem penghidupan yang terbangun di kawasan frontier, KELOLA Sendang serta mengkaji pembelajaran GESI (gender empowerment and social inclusion) dari Lubuk Bintialo.

 

Baca Working Paper  1 Proses ‘Citizenship’ Migran Lapar Tanah Dan Sistem Penghidupan Yang Terbangun Di Kawasan Frontier, Kelola Sendang

Working Paper 2 Perempuan dan Gapoktan: Pembelajaran GESI dari Lubuk Bintialo

 

 

Share

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *