Center for Transdisciplinary and Sustainability Sciences (CTSS) IPB University kembali menyelenggarakan Transdisciplinary Tea Talk, 7/12. Seri diskusi ini membahas tentang Air, Iklim dan Kemanusiaan: Tantangan untuk menciptakan kesejahteraan yang merata.
Prof. Damayanti Buchori, Kepala CTSS IPB University menjelaskan bahwa pelaksanaan webinar tentang air ini tidak terlepas dari peran Indonesia yang menjadi tuan rumah World Water Forum di tahun 2024 mendatang. Ia menyebut, air memiliki peran penting bagi berbagai aspek kehidupan.
“Seminar hari ini ingin reflektif terhadap kondisi maupun manajemen air di Indonesia, dan mungkin bagaimana ke depan menghadapi krisis iklim yang tentu saja sudah ada di depan mata, sehingga kita perlu melakukan manajemen air sebaik mungkin,” kata Prof Damayanti.
Raymond Valiant, yang hadir menjadi narasumber menjelaskan bahwa dalam satu abad ke depan, air akan menjadi salah satu faktor penting bagi keberhasilan manusia untuk melalui berbagai krisis. Ia juga menyebut, saat ini perubahan iklim menjadi isu yang harus diperhatikan betul karena sangat berkaitan erat dengan air.
“Kita tahu bahwa El Nino menyebabkan kekeringan di berbagai tempat, sedangkan La Nina menyebabkan banjir di berbagai tempat,” kata Raymond Valiant.
Ia menyebut, perubahan iklim menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya konflik di berbagai negara. Ia mencontohkan, ketika terjadi El Nino, menyebabkan kekeringan yang menyebabkan gagal panen. Hal ini memberikan dampak domino seperti sulitnya memperoleh bahan pangan sampai melonjaknya harga pangan.
“Dampak domino inilah yang harus kita waspadai supaya tidak terjadi konflik, baik sosial, ekonomi maupun politik,” katanya.