Transdisciplinary Tea Talk ke-25 Membahas Solusi Krisis Air Melalui Inovasi

Diskusi ke-25 dalam seri Transdisciplinary Tea Talk mengangkat solusi krisis air dengan menekankan pentingnya konservasi air di tengah perubahan iklim

Diskusi ke-25 dalam seri Transdisciplinary Tea Talk mengangkat solusi krisis air dengan menekankan pentingnya konservasi air di tengah perubahan iklim. Diskusi kali ini mengundang Sabrina Farah Salsabilla, S.T., M.Sc.

Prof Damayanti Buchori, Kepala CTSS IPB University mengatakan acara ini adalah bagian dari rangkaian menuju World Water Forum di Bali, Mei 2024, yang akan membahas isu dan solusi global terkait air. Ia menjelaskan, diskusi tersebut menyoroti fluktuasi ekstrem ketersediaan air akibat perubahan iklim, yang menyebabkan banjir dan kekeringan, sehingga upaya konservasi semakin penting.

“Kali ini kita kedatangan pembicara dari perusahaan sosial berbagi pendekatan inovatif dalam menangani banjir dan mengedukasi masyarakat tentang pengelolaan air yang berkelanjutan,” katanya.

Sabrina, dalam penjelasannya memperkenalkan “Power Block,” sebuah blok paving berpori yang dirancang untuk menyerap air hujan, mengurangi banjir, dan mengisi ulang air tanah, sambil menggarisbawahi pentingnya keterlibatan komunitas dan inisiatif edukasi.

Menurutnya, Power Block menjadi solusi ganda untuk mencegah banjir saat musim hujan dan menjaga pasokan air selama musim kering. Ia menyebut, pendekatan edukasi interaktif, seperti kuis dan kalkulator penggunaan air, melibatkan generasi muda dan mendorong perilaku proaktif dalam konservasi air.

“Edukasi publik tentang krisis air menjadi krusial karena banyak orang lebih fokus pada isu energi atau limbah, sementara konservasi air sering terabaikan,” kata Sabrina.

Share

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp