Menyibak Kearifan Lokal Masyarakat Tidore dalam Mengelola Sumberdaya Alam

Masyarakat Tidore sejak dulu sampai sekarang masih terus mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal dalam upaya memanfaatkan dan melestarikan sumberdaya yang mereka miliki. Sedikitnya ada empat kearifan lokal yang masih dijaga oleh masyarakat setempat. Kearifan lokal tersebut adalah

Masyarakat Tidore sejak dulu sampai sekarang masih terus mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal dalam upaya memanfaatkan dan melestarikan sumberdaya yang mereka miliki. Sedikitnya ada empat kearifan lokal yang masih dijaga oleh masyarakat setempat. Kearifan lokal tersebut adalah

a. Metode Penangkaran Ikan “COFA”

Cofa merupakan proses penangkaran ikan dengan peralatan seadanya dan umumnya berasal dari alam. Masyarakat setempat menyebut Cofa sebagai metode budidaya yang ramah lingkungan. Hal ini karena Cofa dibuat dari bambu dan pelepah kelapa. Tidak hanya itu, penangkaran tersebut juga memanfaatkan kayu sebagai tiang penyangganya.

Umumnya, Cofa dibuat di tanjung dengan lokasi yang tidak ada ekosistem terumbu karang. Sementara, jenis ikan yang biasanya masuk mendiami Cofa adalah ikan selar kuning (Selaroides leptolepis).

Cofa biasanya dibuat oleh masyarakat dengan kelebihan khusus. Berdasarkan informasi masyarakat lokal, ada ritual untuk membuat Cofa dan proses pemanenan ikan dari Cofa yang telah dibuat sebelumnya.

b. Pemimpin Nelayan “SAIHU”

Kelompok nelayan di Tidore secara kelembagaan membentuk kelompok nelayan yang di pimpin oleh seorang Saihu. Orang yang akan diangkat menjadi Saihu biasanya berasal dari garis keturunan Saihu juga. Secara turun temurun, Saihu dididik untuk memiliki ilmu spiritual yang tinggi. Selain itu, memahami ilmu falak, ilmu perbintangan, kemampuan membaca tanda-tanda alam tentang adanya sumberdaya ikan dengan berbagai jenis serta ilmu melihat kondisi alam apakah akan ada badai atau tidak. Saihu biasanya memimpin ritual sebelum melaut. Biasanya para nelayan berdoa dengan membaca doa-doa khusus, seperti doa Nabi Hidir.

Sebagai pemimpin, Saihu bertangung jawab atas keselamatan para nelayan yang menjadi anggota dalam sebuah pelayaran yang dipimpinnya. Biasanya, para anggota diberi peringatan dan aturan. Salah satunya adalah dilarang untuk membuang sampah kelaut. Dari generasi ke genarasi, seorang Saihu wajib menjaga dan melestarikan sumberdaya laut karena menyadari bahwa kehidupan mereka sangat bergantung dengan hasil tangkapan ikan di laut.  Saihu akan mengatur waktu pelayaran, menentukan lokasi penangkapan ikan dan mengatur tata cara pembagian hasil tangkapan. Dalam kepemimpinanannya, saihu berpegang teguh menjalankan tata aturan yang telah dikeluarkan oleh Sultan Tidore dalam Peraturan Kie Se Kulano

c. JERE

Jere adalah tempat yang dikeramatkan oleh masyarakat di Pulau Maitara. Jere merupakan kuburan leluhur dan diyakini memiliki kekuatan mistis yang tinggi. Di Pulau Maitara, Jere terletak di beberapa titik dan umumnya berada di pesisir pantai. Masyarakat setempat menjadikan kawasan Jere sebagai tempat sakral sehingga sumberdaya alam dan lingkungan di kawasan tersebut dapat terjaga dengan baik.

d. Rumah Obat

Masyarakat Mare Gam masih meyakini proses penyembuhan penyakit dengan pendekatan mistis dan supranatural. Rumah Obat merupakan tempat yang disakralkan. Setiap masyarakat yang mengidap penyakit non medis (diluar nalar medis), akan diobati dengan pendekatan pengobatan tradisional warisan leluhur yang bertempat di Rumah Obat Tersebut.

Rumah obat ini terletak di Kawasan ekosistem Mangrove di Desa Mare Gam, berada di daratnya teluk Kahiya Masolo. Kawasan ini masih merupakan kawasan pesisir dan laut Teluk Kahiya Masolo. Karena rumah obat posisinya di kawasan ekosistem mangrove, masyarakat turut mensyakralkan kawasan mangrove tersebut. Masyaraat meyakni bahwa arwah leluhur bersemayam di akwasan tersebut. Dengan demikian maka tidak ada satupun yang berani menebang pohon mengrove dikawasan tersebut.

Juara 3 Essay Contest 2020
Penulis: Abdul Mutalib
Penyunting: Rosyid Amrulloh

 

Share

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp

One Response

  1. Mohon izin, Nama Saya tolong di lengkapi dengan Marga. Nama saya yang benar adalah Abdul Motalib Angkotasan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *