Center for Transdisciplinary and Sustainability Sciences (CTSS) IPB University selenggarakan Transdisciplinary Tea Talk, 30/1. Diskusi kali ini membahas tentang pengetahuan lokal yaitu Lelang Lebak Lebung & Sungai Kab Ogan Komering Ilir.
Prof Damayanti Buchori, Kepala CTSS IPB University menerangkan bahwa pihaknya selalu ingin mencari sesuatu yang berbeda. Ia menyebut, CTSS merupakan pusat kajian untuk sustainability science dengan melakukan pendekatan transdisiplin.
“Kita ingin menggali kearifan tradisional dan kemudian bagaimana mengaitkan kearifan tradisional itu dengan ilmu keberlanjutan atau sustainability science,” kata Prof Damayanti Buchori.
Ia melanjutkan, kita ingin belajar dari masa lalu, untuk menjadi pegangan bagi kita dan melihat apa yang bisa kita pelajari untuk masa depan.
Dr Fevi Rahma Dwi Putri, alumni IPB University menjelaskan bahwa lelang lebak-lubung merupakan konstruksi sosial masyarakat lokal berbasis marga. Konstruksi sosial ini diakui oleh Kerajaan Darussalam dan masa Hindia-Belanda.
“Objek lelang ini awalnya dikelola masyarakat berdasarkan marga, tetapi kemudian beralih dikelola oleh pemerintah kabupaten setempat. Ketika masih dikelola marga, tidak semua marga mempunyai objek lelang, namun ketika dikelola oleh pemerintah kabupaten, setiap desa dan marga dapat merasakan manfaatnya,” kata Fevi.
Fevi menjelaskan, lelang lebak lubung merupakan sistem pengelolaan sumber daya perairan di Sumatera Selatan. Ia melanjutkan, lebung adalah bagian terdalam (menyerupai palung) di lebak (rawa) yang merupakan hulu sebuah aliran sungai. Menjelang masa surut, dilakukan lelang yang dapat diikuti semua orang. Lelang yang dimaksud adalah bagian-bagian sungai dan lebak yang telah ditentukan batas-batasnya.
