CTSS IPB University Bahas Pentingnya Kearifan Lokal untuk Merawat Bumi
Center for Transdisciplinary and Sustainability Sciences (CTSS) IPB University selenggarakan kuliah umum sekaligus pengumuman pemenang esai kontes dengan tema “Merawat Kearifan Lokal, Merawat Bumi.”
CTSS IPB Fasilitasi Empat Komunitas Pemuda Bentuk Gerakan Dukung Pangan Lokal
Center for Transdisciplinary and Sustainability Sciences Institut Pertanian Bogor (CTSS IPB) mengembangkan program Youth Food Systems Dialogue and Movement.
Fellows CTSS IPB University Paparkan Dampak Positif Air Bagi Kehidupan
Raymond Valiant, Fellows CTSS IPB University menyampaikan dampak positif air bagi kehidupan pada Diskusi Meja Bundar, Social Investment Indonesia 2024, 1/3.
CTSS IPB Terlibat pada Evaluasi Terhadap Tata Kelola, Kepemimpinan dan Manajemen dalam Pelepasan Nyamuk Ber-Wolbachia
CTSS IPB University bersama yayasan Tahija mengadakan evaluasi terhadap Tata Kelola, Kepemimpinan dan Manajemen dalam Pelepasan Nyamuk Ber-Wolbachia di Yogyakarta.
Kepala CTSS IPB University Diundang Menjadi Panelis ‘Glocal’ policymaking and North–South research partnerships
Prof Damayanti Buchori, Kepala CTSS IPB University menjadi panelist dalam acara ‘Glocal’ policymaking and North–South research partnerships, 31/1.
Pendekatan Transdisiplin (TD) untuk Pengelolaan Lanskap Berkelanjutan
Secara umum rangkaian proses kajian dapat dikatakan dimulai dari studi literatur (desk study) kemudian diikuti dengan elaborasi konsep TD dengan menggali tanggapan dari multipihak dan multiperspektif. Langkah berikutnya adalah mengidentifikasi para pihak di lokasi-lokasi model dan mengumpulkan input dari para pihak mengenai peluang pengelolaan lanskap secara terpadu serta tantangan-tantangan yang mesti dihadapi.
Membangun Ekowisata Berbasis Masyarakat di Desa Napu, Sumba Timur, NTT
peserta pelatihan menyampaikan bahwa Obyek Wisata yang ada di desa mereka adalah Pantai Larawali, Kampung Adat Napu, Padang Savana serta Tanjung Sasar. Untuk aksi yang akan ditampilkan pada beberapa obyek wisata tersebut adalah ritual pemanggilan penyu (“Hamanyang”), memancing, pemandangan mamalia laut, budidaya rumput laut, serta Tarian Adat Desa Napu.
Desa Palanggay, NTT: Membangun Ekowisata Berbasis Masyarakat
Masyarakat di Desa Palanggay meyakini bahwa mereka sanggup dan pasti bisa untuk mengembangkan dan mengelola obyek wisata yang ada di desa mereka. Mereka memiliki harapan untuk mengembangkan wisata yang ada di Desa Palanggay sehingga bisa dikenal diseluruh Indonesia bahkan dunia
Otonomi Daerah Berbasis Kebhinekaan
Pemerintah pusat memberikan kelonggaran pengaturan daerah melalui kebiajakan otonomi daerah.
Pangolins in Wildlife Trade
Pangolins are scaly mammals, with long tongues and have no teeth. There are 8 types of pangolin species spread all over Africa and Asia. Pangolin in Asia consists of 4 species; they are Chinese Pangolin, Indian Pangolin, Philippine Pangolin, and Sunda Pangolin (Manis Javanica). The Sunda Pangolin is the most widely distributed species in Southeast Asia [1] [2]. Pangolins live in lowland tropical rain forest habitats and ecosystems. Habitat and ecosystem damage is a threat to the existence of Pangolins. Threats to the existence of this species also come from the increasingly rampant hunting and trade of wildlife.