5th Afternoon Discussion “What is life? A Bioenergetics Perspective”

“Bahkan komponen terkecil di dalam kehidupan seperti elektron juga saling berkaitan dan berhubungan. Kalau di tingkat sel, manusia itu punya 10 miliar sel di dalam tubuhnya yang saling berkaitan satu sama lain dan punya fungsinya sendiri-sendiri tetapi saling berkaitan,” papar Prof Antonius.

CTSS IPB University Kembali Selenggarakan Diskusi Transdisiplin dan Interkonektivitas

Center for Transdisciplinary and Sustainability Science, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (CTSS) IPB University kembali mengadakan diskusi lintas disiplin ilmu membahas interkonektivitas dalam kehidupan secara daring, (23/9). Diskusi kali ini menghadirkan pembicara Prof Antonius Suwanto, Guru Besar IPB University bidang Mikrobiologi.

Kepala CTSS IPB University, Prof Damayanti Buchori menjelaskan sebagai pusat kajian yang ditugaskan untuk mengembangkan sustainability science, pihaknya menggunakan transdisciplinary approch dalam membangun sustainability science tersebut. “Dalam rangka membangun sains keberlanjutan tersebut, kami menyelenggarakan berbagai macam forum diskusi. Forum diskusi ini adalah tempat untuk berbicara lintas disiplin ilmu, serta menggali pengalaman dan pengetahuan dari disiplin ilmu yang berbeda, kemudian melihatnya secara holistik untuk menuju kepada sustainability science, ” jelasnya.

CTSS-Image Post_740x410px (1)

Oleh sebab itu, lanjutnya, dihadirkan Afternoon Discusion on Redesigning the Future (ADreF) yang terbuka bagi semua kalangan baik akademisi, peniliti, lembaga pemerintah maupun lembaga swadaya masyarakat (LSM). Diskusi ini hadir dilatar belakangi oleh keprihatinan dengan kerusakan lingkungan, global warming, polusi dan pandemi COVID-19 yang terjadi saat ini.

“Ini kan sebenarnya adalah tanda-tanda bahwa mother earth sudah mulai memberontak, dalam konteks itu, kami mengembangkan platform diskusi ini untuk memahami interkonektivitas dalam kehidupan. Jadi bagaimana kehidupan itu saling berhubungan dan kemudian manusia itu bisa kembali menggali wisdom yang ada di masyarakat yang sudah mulai dilupakan,” tambah Prof Damayanti.

Terkait keterhubungan dalam kehidupan, Prof Antonius menjelaskan kehidupan ini sejatinya memiliki keterhubungan satu sama lain mulai dari sel sampai kehidupan secara luas. Di dalam tubuh makhluk hidup, terdapat sel-sel yang saling berhubungan satu sama lain. Sel-sel ini memiliki peran dan fungsinya masing-masing dan saling melengkapi.

“Bahkan komponen terkecil di dalam kehidupan seperti elektron juga saling berkaitan dan berhubungan. Kalau di tingkat sel, manusia itu punya 10 miliar sel di dalam tubuhnya yang saling berkaitan satu sama lain dan punya fungsinya sendiri-sendiri tetapi saling berkaitan,” papar Prof Antonius.

Secara lebih besar, lanjutnya, kehidupan di bumi saling berkaitan yang kemudian membentuk sebuah keseimbangan. “Kalau keseimbangan ini dirusak satu sisi saja, kehidupan di bumi akan terganggu. Misalnya, tubuh kita punya banyak sel dan organ, kalau satu sel atau organ tersebut tidak berfungsi, maka tubuh kita akan sakit, kalau ini tidak diobati, lama-kelamaan bisa mati, seperti itulah kehidupan di bumi juga,” pungkasnya. (RA)

Keyword: interconnectedness, CTSS IPB, redesigning the future, ADreF, dosen IPB

Materi What is life? A Bioenergetics Perspective : Unduh Disini

 

Share

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *