CTSS IPB University Undang Pakar Astronomi Tradisi

Center for Transdisciplinary and Sustainability Sciences (CTSS) IPB University mengundang pakar astronomi tradisi budaya, Lisa Febriyanti, 3/7. Topik astronomi tradisi ini dibahas dalam seri Afternoon Discussion on Redesigning the Future (ADReF).

9th Afternoon Discussion “Earth and Beyond: A Journey into our Milky Way”

ilustrasi melalui wayang, kata Ikbal, ternyata masyarakat Jawa terdahulu juga mengilustrasikan ilmu astronomi melalui tembang Mijil dalam Serat Bauwarna. Tembang tersebut berbunyi: Erang-erang lintang lanjar ngirim, Gubug Pèncèng anjog, wus mêntêngah praune Sang Radèn; Jaka Bèlèk maluku nèng kali, lintang Bimasêkti, nitih kuda dhawuk.

7th Afternoon Discussion “Biopsychology and Collective Action: Understanding Cheating as a Societal Phenomena”

CTSS-Feature Image Post_Afternoon Discussion_776x400px

Perilaku manusia yang akan dibahas pada diskusi kali ini yaitu mengenai kecurangan baik yang dilakukan didalam kehidupan sehari-hari maupun perilaku kecurangan yang dilakukan oleh birokrat di Indonesia.  Isu kecurangan identik dengan praktek korupsi yang ditemukan hampir diseluruh level birokrasi di Indonesia (Henderson&Kuncoro, 2004; Schuitte, 2007; Sherlock, 2002). Hakikatnya, praktek korupsi yang dilakukan oleh birokrat menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan politik (Adri, Soetjipto, Indrayanto, & Kim, 2010).

6th Afternoon Discussion “Our Brain & Interconnecting Consciousness”

CTSS-Feature Image Post_Afternoon Discussion_776x400px

“Kesadaran penuh dan dapat melakukan berbagai tugas kognitif, motorik serta emosional di manusia sangat bergantung pada interkoneksi regio-regio otak antara satu dengan yang lain. Persepsi kesadaran manusia dipresentasikan di dalam bagian posterior cotex otak, lobus temporal dan parietal serta proses eksekutif di prefrontal lobe,” jelas Prof Faried.

5th Afternoon Discussion “What is life? A Bioenergetics Perspective”

“Bahkan komponen terkecil di dalam kehidupan seperti elektron juga saling berkaitan dan berhubungan. Kalau di tingkat sel, manusia itu punya 10 miliar sel di dalam tubuhnya yang saling berkaitan satu sama lain dan punya fungsinya sendiri-sendiri tetapi saling berkaitan,” papar Prof Antonius.

4th Afternoon Discussion “Transitioning to Life: Lessons From Enzymes”

CTSS-Feature Image Post_4th_Afternoon Discussion_776x400px

“Enzim itu bekerja sangat kompleks, terprogram, efisien, responsif dan penuh tanggung jawab. Artinya kalau suatu enzim mendapat sinyal, enzim itu segera merespon sinyal tersebut kemudian bekerja sesuai perintah dari sinyal tersebut, kalau sampai menyeleweng sedikit saja dari jalur sinyal tersebut, maka akan ada sel yang mati bahkan akan memberikan efek domino yang bisa menghancurkan,” terang Prof Maggy.