4th Afternoon Discussion “Transitioning to Life: Lessons From Enzymes”
“Enzim itu bekerja sangat kompleks, terprogram, efisien, responsif dan penuh tanggung jawab. Artinya kalau suatu enzim mendapat sinyal, enzim itu segera merespon sinyal tersebut kemudian bekerja sesuai perintah dari sinyal tersebut, kalau sampai menyeleweng sedikit saja dari jalur sinyal tersebut, maka akan ada sel yang mati bahkan akan memberikan efek domino yang bisa menghancurkan,” terang Prof Maggy.
The 3rd Afternoon Discussion on Redesigning the Future “Ekologi, Fisika Kuantum, dan Titik Balik Peradaban”
Di pendidikan tinggi, pendekatan dan paradigma ekologi ini bisa diintegrasikan atau disisipkan ke dalam mata pelajaran atau kurikulum yang ada. Di tingkat S1 paradigma dan etika ekologi diberikan pada mahasiswa yang mengambil mata kuliah Ekologi Manusia (mulai 1995 sampai sekarang)
The 2nd Afternoon Discussion on Redesigning the Future “Life and Quantum Interconnectedness”
Secara holistik, manusia tersusun dari elektron dan atom yang kemudian membentuk sel, janin lalu sempurna menjadi manusia. Oleh karena itu, interconnectedness di semua level merupakan sesuatu yang inheren di alam dan kita mesti secara bijak memahaminya guna membangun koherensi kolektif dalam bermasyarakat
The 1st Afternoon Discussion on Future Science “Life After Covid-19 Pandemic”
Disinilah sebenarnya dilihat ketangguhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam menghadapi pandemic ini. Bagi akademisi, musibah ini mendorong untuk lebih fokus memikirkan sejumlah konsep termasuk metodologi, kombinasi triangulasi data kedua metode kuantitatif dan kualitatif sehingga melahirkan metode adaptif yang dapat menjawab tantangan Pandemic Covid-19. Sains harus digunakan untuk membuat kebijakan yang holistic tidak lagi sektoral.