The 11th Transdisciplinary Tea Talk A Series of Tea Talk on Pandemic and Society “Strategi Pertahanan dan Perjuangan Pekerja Migran Indonesia Pada Masa Pandemi COVID-19”

CTSS- TTT11

Lebih lanjut ia menjelaskan, kondisi buruh migran diperlakukan layaknya barang atau komoditas. Beberapa migran bekerja pada jenis pekerjaan kotor, berbahaya, dan tidak manusiawi meski berketerampilan. Ia juga menjelaskan buruh migran kerap menjadi korban perdagangan manusia, pembunuhan, penganiayaan, pelecehan dan eksploitasi fisik, seksual, psikologi dan traficking.

CTSS IPB Fellows Meeting

CTSS-Image Post_CTSS IPB Fellows Meeting_740x410px

Manfaat fellow, lanjut Prof Damayanti, adalah sebagai wadah pengembangan keilmuwan dan pengalaman, tempat berjejaring dan pemanfaatan akses serta fasilitas dari PKSKT LPPM IPB University. Fellow ini dapat diikuti oleh berbagai lapisan masyarakat seperti akademisi, birokrat, pengusaha, tokoh masyarakat, maupun profesi lainnya.

CTSS IPB University Holds Board Meeting

The discussion continues to the input or suggestion stage of the boards. The discussion that resulted from the Board Meeting included the need for socialization and networking within and outside IPB University so that CTSS IPB University could be widely known.

The 1st Afternoon Discussion on Future Science “Life After Covid-19 Pandemic”

CTSS_1st_Afternoon DIscussion

Disinilah sebenarnya dilihat ketangguhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam menghadapi pandemic ini. Bagi akademisi, musibah ini mendorong untuk lebih fokus memikirkan sejumlah konsep termasuk metodologi, kombinasi triangulasi data kedua metode kuantitatif dan kualitatif sehingga melahirkan metode adaptif yang dapat menjawab tantangan Pandemic Covid-19. Sains harus digunakan untuk membuat kebijakan yang holistic tidak lagi sektoral.