7th Afternoon Discussion “Biopsychology and Collective Action: Understanding Cheating as a Societal Phenomena”
Perilaku manusia yang akan dibahas pada diskusi kali ini yaitu mengenai kecurangan baik yang dilakukan didalam kehidupan sehari-hari maupun perilaku kecurangan yang dilakukan oleh birokrat di Indonesia. Isu kecurangan identik dengan praktek korupsi yang ditemukan hampir diseluruh level birokrasi di Indonesia (Henderson&Kuncoro, 2004; Schuitte, 2007; Sherlock, 2002). Hakikatnya, praktek korupsi yang dilakukan oleh birokrat menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan politik (Adri, Soetjipto, Indrayanto, & Kim, 2010).
The 10th Transdisciplinary Tea Talk “COVID-19 dan Bantuan Sosial: Pendekatan konsumsi dan problem reproduksi sosial”
Ruth Indiah Rahayu, Peneliti Research Center for Crisis and Alternative Development Strategies (INKRISPENA) dalam pemaparannya menjelaskan pandemi COVID-19 mampu mengungkap ketimpangan bahwa tidak semua negara dan wilayah akan terpengaruh sama. Artinya, faktor geopolitik dan kekayaan negara maupun wilayah memiliki peran penting di dalamnya.
6TH Graduate student monthly Sustainability seminar “UNIVERSAL BASIC INCOME IN INDONESIA: ITS POSSIBILITY AND IMPOSSIBILITY”
Basic income adalah area yang interdisiplin atau transdisiplin dan belum ada bidang ilmu yang membahas secara spesifik khususnya basic income terkait perubahan iklim, biodiversity loss, dan kemanusiaan.
The 3rd Afternoon Discussion on Redesigning the Future “Ekologi, Fisika Kuantum, dan Titik Balik Peradaban”
Di pendidikan tinggi, pendekatan dan paradigma ekologi ini bisa diintegrasikan atau disisipkan ke dalam mata pelajaran atau kurikulum yang ada. Di tingkat S1 paradigma dan etika ekologi diberikan pada mahasiswa yang mengambil mata kuliah Ekologi Manusia (mulai 1995 sampai sekarang)
The 2nd Afternoon Discussion on Redesigning the Future “Life and Quantum Interconnectedness”
Secara holistik, manusia tersusun dari elektron dan atom yang kemudian membentuk sel, janin lalu sempurna menjadi manusia. Oleh karena itu, interconnectedness di semua level merupakan sesuatu yang inheren di alam dan kita mesti secara bijak memahaminya guna membangun koherensi kolektif dalam bermasyarakat
The 6th Transdisciplinary Tea Talk “Masyarakat Desa dan Pandemi Covid-19”
Pandemic COVID-19, selain menimbulkan krisis juga memiliki kesempatan (opportunities). Diantaranya adalah memberikan kesempatan kepada desa untuk mengembangkan sistem pertanian yang sehat dan selaras alam. Krisis ini juga merupakan kesempatan untuk melahirkan generasi pembaharu.
5th Graduate Student Monthly Sustainability Seminar “Can machine fall in love? Data & techno politics towards social-ecological justice”
Dalam cengkeraman epistemic injustice itu, tidak mustahil data-data yang diperoleh kemudian diolah menjadi informasi yang disebarluaskan melalui teknologi. Konsekuensinya, alih-alih membuat dan menyebarluaskan informasi yang sahih justru sebaliknya menebarkan manipulasi informasi, dis-informasi, dan mis-informasi. Melalui kerja algoritme, teknologi mesin yang tercipta seperti robot dapat bergerak sesuai dengan pola instruksi yang ditanamkan.
1st Graduate Student Monthly Sustainability Seminar “Whose Progress? Ethno Development in Papua”
The standard mode of living as the universal parameter of modern development demonstrates culturalism prone to westernization. AS a result, the marginalization of cultural factors hindering the traditional community to direct the progress independently. Such condition is against the SDG’s leaving no one behind that puts inclusion at the core of sustainability. The ethnographic data of Papua is displayed to illustrate the socioecological contex and the impact of non-inclusive development.