The 1st Afternoon Discussion on Future Science “Life After Covid-19 Pandemic”

CTSS_1st_Afternoon DIscussion

Disinilah sebenarnya dilihat ketangguhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam menghadapi pandemic ini. Bagi akademisi, musibah ini mendorong untuk lebih fokus memikirkan sejumlah konsep termasuk metodologi, kombinasi triangulasi data kedua metode kuantitatif dan kualitatif sehingga melahirkan metode adaptif yang dapat menjawab tantangan Pandemic Covid-19. Sains harus digunakan untuk membuat kebijakan yang holistic tidak lagi sektoral.

5th Graduate Student Monthly Sustainability Seminar “Can machine fall in love? Data & techno politics towards social-ecological justice”

CTSS-GSMSs 5

Dalam cengkeraman epistemic injustice itu, tidak mustahil data-data yang diperoleh kemudian diolah menjadi informasi yang disebarluaskan melalui teknologi. Konsekuensinya, alih-alih membuat dan menyebarluaskan informasi yang sahih justru sebaliknya menebarkan manipulasi informasi, dis-informasi, dan mis-informasi. Melalui kerja algoritme, teknologi mesin yang tercipta seperti robot dapat bergerak sesuai dengan pola instruksi yang ditanamkan.

1st Graduate Student Monthly Sustainability Seminar “Whose Progress? Ethno Development in Papua”

CTSS-GSMSs 1

The standard mode of living as the universal parameter of modern development demonstrates culturalism prone to westernization. AS a result, the marginalization of cultural factors hindering the traditional community to direct the progress independently. Such condition is against the SDG’s leaving no one behind that puts inclusion at the core of sustainability. The ethnographic data of Papua is displayed to illustrate the socioecological contex and the impact of non-inclusive development.