5th Afternoon Discussion “What is life? A Bioenergetics Perspective”
“Bahkan komponen terkecil di dalam kehidupan seperti elektron juga saling berkaitan dan berhubungan. Kalau di tingkat sel, manusia itu punya 10 miliar sel di dalam tubuhnya yang saling berkaitan satu sama lain dan punya fungsinya sendiri-sendiri tetapi saling berkaitan,” papar Prof Antonius.
The 10th Transdisciplinary Tea Talk “COVID-19 dan Bantuan Sosial: Pendekatan konsumsi dan problem reproduksi sosial”
Ruth Indiah Rahayu, Peneliti Research Center for Crisis and Alternative Development Strategies (INKRISPENA) dalam pemaparannya menjelaskan pandemi COVID-19 mampu mengungkap ketimpangan bahwa tidak semua negara dan wilayah akan terpengaruh sama. Artinya, faktor geopolitik dan kekayaan negara maupun wilayah memiliki peran penting di dalamnya.
4th Afternoon Discussion “Transitioning to Life: Lessons From Enzymes”
“Enzim itu bekerja sangat kompleks, terprogram, efisien, responsif dan penuh tanggung jawab. Artinya kalau suatu enzim mendapat sinyal, enzim itu segera merespon sinyal tersebut kemudian bekerja sesuai perintah dari sinyal tersebut, kalau sampai menyeleweng sedikit saja dari jalur sinyal tersebut, maka akan ada sel yang mati bahkan akan memberikan efek domino yang bisa menghancurkan,” terang Prof Maggy.
The 9th Transdisciplinary Tea Talk “New Normal dan Urgensi Otonomi Daerah”
…
7TH Graduate student monthly Sustainability seminar “SPEDAGI Movement untuk Era Baru Kehidupan”
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi memungkinkan orang tinggal di mana saja, sehingga desa maju-sejahtera, mandiri-lestari akan membantu mewujudkan keseimbangan desa-kota (Cyral). Lahirnya “The Purpose Generation” sekarang ini sebuah indikator nyata fenomena Spiriterial. Revitalisasi Desa yang digerakkan generasi ini akan membawa kehidupan global menuju era Cyral-Spiriterial dimana cita-cita keberlanjutan kehidupan memiliki harapan besar untuk diwujudkan.
The 8th Transdisciplinary Tea Talk “Evolutionary Interaction: A Journey to Diversity and Life”
Center for Transdisciplinary and Sustainability Science, Lembaga Penerlitian dan Pengabdian Masyarakat (CTSS LPPM) IPB University kembali mengadakan diskusi Transdisciplinary Tea Talk, (28/7). Pada Seri ke delapan ini, materi yang dibahas adalah evolusi dan interaksinya dalam kehidupan dengan menghadirkan Prof Antonius Suwanto dan Prof Damayanti Buchori. Dalam pemaparannya, Prof Antonius Suwanto, Guru Besar IPB University bidang […]
6TH Graduate student monthly Sustainability seminar “UNIVERSAL BASIC INCOME IN INDONESIA: ITS POSSIBILITY AND IMPOSSIBILITY”
Basic income adalah area yang interdisiplin atau transdisiplin dan belum ada bidang ilmu yang membahas secara spesifik khususnya basic income terkait perubahan iklim, biodiversity loss, dan kemanusiaan.
The 3rd Afternoon Discussion on Redesigning the Future “Ekologi, Fisika Kuantum, dan Titik Balik Peradaban”
Di pendidikan tinggi, pendekatan dan paradigma ekologi ini bisa diintegrasikan atau disisipkan ke dalam mata pelajaran atau kurikulum yang ada. Di tingkat S1 paradigma dan etika ekologi diberikan pada mahasiswa yang mengambil mata kuliah Ekologi Manusia (mulai 1995 sampai sekarang)
The 2nd Afternoon Discussion on Redesigning the Future “Life and Quantum Interconnectedness”
Secara holistik, manusia tersusun dari elektron dan atom yang kemudian membentuk sel, janin lalu sempurna menjadi manusia. Oleh karena itu, interconnectedness di semua level merupakan sesuatu yang inheren di alam dan kita mesti secara bijak memahaminya guna membangun koherensi kolektif dalam bermasyarakat
The 7th Transdisciplinary Tea Talk “Pandemi COVID-19 dan Ekonomi Politik Pangan”
Munculnya pandemi saat ini kemungkinan terkait dengan sistem pangan global . Hal ini terjadi karena sistem pangan global umunya dilakukan secara monokultur, rantai pasok yang panjang, akses pangan yang tidak merata, tingginya angka deforestrasi, permasalahan kekeringan dan perubahan iklim.